Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa-jasa para pahlawannya”


Setiap tanggal 10 November bangsa kita memperingati Hari Pahlawan, akan tetapi peringatan ini hanya menjadi sebuah peringatan seremoni saja tanpa mencari apa yang sebenarnya yang menjadi nilai-nilai penting yang perlu dihayati dan direnungkan pada saat memperingati hari pahlawan. Padahal tanggal 10 November merupakan salah satu tanggal yang memiki nilai-nilai penting di dalam sejarah bangsa ini dari dahulu hingga hari ini.
Sangatlah penting setiap 10 november kita semua menghayati arti penting hari pahlawan dan tidak hanya saja terpaku pada proses seremonial belaka. Sangatlah penting bangsa ini menjadikan hari pahlawan sebagai sara untuk merenungkan kembali arti perjuangan para pahlawan-pahlawan bangsa yang telah gugur, yang telah mengorbankan harta benda dan nyawanya untuk memerdekakan dan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mereka rela berkorban agar kehidupan bangsa ini menjadi lebih baik. Mereka berjuang untuk menjadikan negara ini menjadi milik bersama guna menciptakan masyrakat yang adil dan makmur. Mereka berjuang untuk mewujudkan satu tujuan mulia bagi bangsa ini yakni bangsa yang merdeka dan merekapun telah menghantarkan kita ke pintu gerbang kemerdekaan. Mereka berjuang tanpa memandang dari suku mana mereka berasal, dari agama mana mereka bersalah atau dari daerah mana mereka berasal (perjuanngan yang menjunjung pluralisme), yang mereka pandang hanya satu bahwa bangsa ini harus merdeka.
Mereka berjuang dengan penuh harapan bahwa bangsa ini merdeka semerdeka-merdekanya, bangsa ini memiliki kesejahteraan yang semakin maju, kehidupan rakyat yang adil dan makmur dan mampu memberikan pencerdasan kehidupan bangsa. Mereka berjuang untuk mewujudkan cita-cita luhur yang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945 ; “…mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur” dan “…..mamajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia..”
Poin-poin diataslah yang perlu kita renungkan dan hayati kembali di hari pahlawan tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang. Perlu kita renungkan dan hayati kembali bahwa begitu besar pengorbanan para pahlawan-pahlawan bangsa ini sehingga kita mampu menjadi satu negara yang merdeka dan berdaulat, sehingga kita hari ini bisa menghirup udara kemerdekaan. Akan tetapi perlu kita ingat bahwa para pahlawan-pahlawan kita hanya mengahantar kepintu gerbang kemerdekaan dan kemerdekaan ini harus kita isi dan lanjutkan sesuai dengan cita-cita para pahlawan kita yang telah banyak berkorban untuk negeri ini. Dan perlu kita renungkan juga apakah kemerdekaan yang sudah berumur 63 tahun ini sudah kita isi dan kita lanjutkan sesuai dengan harapan dan cita-cita para pahlawan kita.
Di hari pahlawan ini mari kita renungkan dan hayati bersama apakah kita masih mengingat dan menghargai begitu besar jasa-jasa dan pengorbanan terhadap bangsa ini. Apakah pengorbanan mereka kita ingat dan hargai di dalam mengisi kemrdekaan bangsa ini yang sudah berumur 63 tahun. Apakah kita masih menghargai dan mengahyati nilai-nilai perjuangan mereka yang tidak memebeda-bedakan dari mana mereka berasal (perjuangan yang bersifat pularisme). Apakah nilai-nilai persatuan yang mereka perjuangkan dahulu masih menjadi nilai-nilai yang dianut bangsa ini. Ini merupakan beberapa hal yang harus kita renungkan dan hayati bersama pada hari pahlawan tahun ini.
Di hari pahlawan ini mari kita renungkan dan hayati bersama apakah harapan dan cita-cita para pahlawan yang telah mengorbankan harta dan jiwanya untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur. Apakah cita-cita dan harapan para pahlawan yang mengaharapkan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Apakah cita-cita para pahlawan “…mencerdaskan kehidupan bangsa…” telah terwujud di negeri ini.
Melihat realita hari ini, semua harapan dan cita-cita yang diinginkan para pahlawan kita masih jauh dari apa yang mereka harapkan. Enam puluh tiga tahun mereka mengantarkan kita ke pintu gerbang kemerdekaan, selama itu pula kita masih berada di pintu gerbang kemerdekaan. Enam puluh tiga tahun kita merdeka, masih puluhan juta manusia yang masih berada di lembah kemiskinan dan pengangguran. Enam puluh tiga tahun kita merdeka, masih begitu banyak sekali rakyat Indonesia tidak bisa mencicipi indahnya pendidikan, masih banyak yang tak mampu mencicipi pendidikan karena kekurangan biaya. Enam puluh tiga tahun merdeka, selama itu pula penghargaan kepada jasa para pahlawan semakin luntur di jiwa pemimpin dan masyarakat negeri ini.
Realita hari ini, enam puluh tiga tahun kita dihantarkan ke pintu gerbang kemerdakaan yang terjadi hanya jiwa nasionalisme dan persatuan luntur dari nilai-nilai bangsa ini. Nilai nasionalisme yang menjadi landasan kuat (kekuatan) perjuangan para pahlawan tidak lagi menjadi landasan bangsa ini untuk mengisi kemerdekaan selama enam puluh tiga tahun. Nilai-nilai persatuan sudah berada diambang kritis, sudah berada diambang kepunahan dan sudah tidak lagi menjadi nilai-nilai yang dipegang teguh bangsa ini ini untuk mengisi kemerdekaan yang sudah berumur enampuluh tiga tahun.
Realita inilah yang kita hadapai dan perlu kita renungkan kembali. Melihat realita bangsa hari ini, mungkin para pahlawan kita di alam sana menangis dan bersedih, mengapa cita-cita dan harapan perjuangan mereka terdahulu tidak mampu diisi dan diteruskan oleh anak-anak bangsa saat ini. Untuk itu Hari Pahlawan tahun ini, mari kita kembali renungkan dan hayati kembali apa yang telah diperbuat oleh para pahlawan kita dan apa yang harus kita perbuat untuk melanjutkan tongkat perjuangan yang sudah dimulai oleh para pahlawan kita.
Merdeka!!!!

Tidak ada komentar: