Bukan hanya banjir yang harus kita waspadai ketika musim hujan tiba.
Kecoa, semut dan hewan-hewan kecil yang biasanya tinggal di dalam tanah akan keluar dan mencari tempat kering di rumah kita.
Pohon tumbang sering terjadi, misalnya karena ia kurang dipangkas (sebelum hujan) sehingga menjadi terlalu berat di bagian atas, sehingga kehilangan keseimbangan. Sedangkan tanah di bawahnya menjadi gembur karena menyerap banyak air. Ada juga barang lain dapat tumbang: atap seng, billboard, baliho, spanduk dan sejenisnya.
Tanah longsor, bendungan atau tanggul jebol adalah hal yang sudah pula kita alami beberapa tahun terakhir ini. Ingat kasus Situ Gintung? (Baca juga: Bukan Hanya Banjir Tapi Sedang Tenggelam)
Bagi Saudara-saudara yang harus berpakaian rapi ke kantor, waspadai cipratan air dari jalan yang sengaja atau tidak sengaja terlindas mobil atau motor.
Hubungan internet dan telepon juga mungkin akan terganggu karena kabel yang basah atau bahkan mengalami hubungan-pendek (kortsluiting). Ini tentu saja dapat juga terjadi pada kabel listrik, yang lalu dapat mengakibatkan listrik mati.
Penyakit juga beredar: diare, flu, batuk-pilek, penyakit kulit sampai leptospirosis.
Pesanan makanan juga kemungkinan besar akan datang lebih lama.
Hujan juga menyebabkan lalu lintas melambat dan kemudian macet lebih sering. Lalu lintas melambat bisa karena adanya genangan air, pandangan pengendara terganggu, lampu lalu-lintas terganggu, kendaraan bermotor mogok di jalan, dan lain-lain. Banyak sepeda motor akan berteduh di bawah jalan layang sehingga menyempitkan ruang untuk kendaraan yang akan lewat.
Mulai bulan September biasanya banyak pekerjaan-umum dimulai, termasuk memperbaiki prasarana untuk malancarkan air dan lalu lintas itu sendiri. Akan ada banyak galian.
Anggaran pemerintah sering baru turun di bulan Juni-Juli, dan pemenang tender baru bisa memulai pekerjaan di bulan Agustus-September, dan kejar tayang hingga Desember. Ini dapat menjadi penyebab korupsi. Sebab jika pekerjaannya mendesak, kontraktor “terpilih” dapat diminta memulai dan menalanginya dulu sebelum ia benar-benar terpilih secara resmi.
Menurut hemat saya, kalau kita mau negeri ini beres dan efisien menggunakan uang pajak kita, maka sistem anggaran ini yang harus diperbaiki. Bukan hanya menangkap koruptor sesudah ia melakukannya. Transparansi penting ditekankan, tetapi perlu juga jadwal pekerjaan yang penuh selama setahun, bukan hanya empat bulan terakhir.
Marco Kusumawijaya adalah arsitek dan urbanis, peneliti dan penulis kota. Dia juga direktur RujakCenter for Urban Studies dan editor http://klikjkt.or.id.
Kecoa, semut dan hewan-hewan kecil yang biasanya tinggal di dalam tanah akan keluar dan mencari tempat kering di rumah kita.
Pohon tumbang sering terjadi, misalnya karena ia kurang dipangkas (sebelum hujan) sehingga menjadi terlalu berat di bagian atas, sehingga kehilangan keseimbangan. Sedangkan tanah di bawahnya menjadi gembur karena menyerap banyak air. Ada juga barang lain dapat tumbang: atap seng, billboard, baliho, spanduk dan sejenisnya.
Tanah longsor, bendungan atau tanggul jebol adalah hal yang sudah pula kita alami beberapa tahun terakhir ini. Ingat kasus Situ Gintung? (Baca juga: Bukan Hanya Banjir Tapi Sedang Tenggelam)
Bagi Saudara-saudara yang harus berpakaian rapi ke kantor, waspadai cipratan air dari jalan yang sengaja atau tidak sengaja terlindas mobil atau motor.
Hubungan internet dan telepon juga mungkin akan terganggu karena kabel yang basah atau bahkan mengalami hubungan-pendek (kortsluiting). Ini tentu saja dapat juga terjadi pada kabel listrik, yang lalu dapat mengakibatkan listrik mati.
Penyakit juga beredar: diare, flu, batuk-pilek, penyakit kulit sampai leptospirosis.
Pesanan makanan juga kemungkinan besar akan datang lebih lama.
Hujan juga menyebabkan lalu lintas melambat dan kemudian macet lebih sering. Lalu lintas melambat bisa karena adanya genangan air, pandangan pengendara terganggu, lampu lalu-lintas terganggu, kendaraan bermotor mogok di jalan, dan lain-lain. Banyak sepeda motor akan berteduh di bawah jalan layang sehingga menyempitkan ruang untuk kendaraan yang akan lewat.
Mulai bulan September biasanya banyak pekerjaan-umum dimulai, termasuk memperbaiki prasarana untuk malancarkan air dan lalu lintas itu sendiri. Akan ada banyak galian.
Anggaran pemerintah sering baru turun di bulan Juni-Juli, dan pemenang tender baru bisa memulai pekerjaan di bulan Agustus-September, dan kejar tayang hingga Desember. Ini dapat menjadi penyebab korupsi. Sebab jika pekerjaannya mendesak, kontraktor “terpilih” dapat diminta memulai dan menalanginya dulu sebelum ia benar-benar terpilih secara resmi.
Menurut hemat saya, kalau kita mau negeri ini beres dan efisien menggunakan uang pajak kita, maka sistem anggaran ini yang harus diperbaiki. Bukan hanya menangkap koruptor sesudah ia melakukannya. Transparansi penting ditekankan, tetapi perlu juga jadwal pekerjaan yang penuh selama setahun, bukan hanya empat bulan terakhir.
Marco Kusumawijaya adalah arsitek dan urbanis, peneliti dan penulis kota. Dia juga direktur RujakCenter for Urban Studies dan editor http://klikjkt.or.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar