Agar Tak Tinggal Shalat Malam


Ust. Saiful Islam Mubarak, Lc., M, Ag.
"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (dari padanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dan seperdua itu. Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu malam itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (Dialah) Tuhan masyrik dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambiltah Dia sebagai pelindung." (QS. Al Muzzammil : 1-9) PADA edisi sebelumnya, kita sudah mengetahui dua tips agar tidak ketinggalan shalat malam (qiyamullail). Kali ini, kita akan mencoba membahas tips yang ketiga, yaitu mengingat bahaya rayuan setan yang dapat menjerumuskan kita ke jurang kehancuran. Sungguh rugi orang-orang yang tidak sempat melakukan shalat pada malam hari, akibat kelalaian. Kerugian itu karena ia tidak mendapatkan nilai amal shalih pada malam hari dan tidak mempunyai bekal semangat untuk beramal pada waktu berikutnya. Sebab, orang yang tidak melakukan ibadah pada malam hari telah kehilangan bekal untuk beramal pada siang hari. Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Setan memasang alas kepala sebanyak tiga ikatan di antara kamu bila tidur. Pada setiap satu ikatan terpasang kalimat 'Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah'. Bila dia terbangun dan berdzikir kepada Allah, maka lepaslah satu ikatan; jika ia berwudhu, maka lepaslah satu ikatan lagi; dan bila ia melakukan shalat, maka lepaslah ikatan talinya. Karena itu, ia akan memiliki jiwa yang bersemangat (untuk beribadah pada waktu berikutnya). Dan bila tidak (bangun), dia akan mengalami kekotoran jiwa dan malas (beramal). (HR. Bukhari-Muslim). Hadits di atas, sesungguhnya mengingatkan kita tentang beberapa hal, yaitu: 1. Setan selalu berupaya untuk melalaikan kita dari amal shalih. Karena itu, hendaklah kita senantiasa menyadari akan pentingnya berjuang menghadapinya. Setan senantiasa mencari kelemahan kita. Dan, pada waktu tidur tak ada seorang pun yang memilkiki kekuatan. Langkah yang mesti ditempuh untuk menghadapinya adalab berdoa dan berdzikir sebelum tidur, serta berniat untuk bangun pada malam hari guna taqarrub (mendekat) kepada Allah dengan Qiyamullail. 2. Setan mencurahkan segala upaya untuk menghalangi kita beribadah, hingga dia menggunakan alat yang mengikat kita agar merasa berat untuk beramal baik. 3. Alat yang digunakan setan untuk mengikat seorang hamba tidak dapat dilihat manusia karena sebagaimana setan makhluk ghaib, alat yang digunakannya pun bersifat ghaib. 4. Sekuat apapun alat yang digunakan setan dapat diiepas bila seorang hamba berdzikir mengingat Sang Pencipta seluruh makhluk lagi Maha Kuasa Mematikan dan Menghidupkan, seperti halnya Menidurkan dan Membangunkan si hamba. 5. Orang yang telah mampu melepaskan diri dari ikatan setan pada malam hari, dia akan menikmati kebebasan bergerak (beraktivitas) pada siang harinya. 6. Sementara orang yang pada malam harinya tidak berjuang untuk melepaskan diri dari ikatan setan, maka pada siang harinya dia akan cenderung tunduk kepadanya (setan), sehingga walaupun terlihat semangat bekerja, namun dia bekerja lebih banyak atau hanya untuk kepentingan dunia saja. Wallahua'lam. ***

No comments: